BREAKING NEWS

Rabu, 13 Juni 2012

Begini Pengalaman Pertama Bermalam di Pantai Gesing II

Sudah membaca membaca kisah pengalaman pertama bermalam di pantai Gesing I, jika belum yuk di baca dulu klik di Pengalaman Pertama Bermalam di Pantai Gesing I

Kami memesan ikan bakar untuk menu makan siang kali ini, tak lupa kami juga membeli nasi bungkus untuk menu nanti malam ketika memancing di pantai gesing. Tak tabah rasanya untuk segera melempar umpan sekuat tenaga ketengah lautan dari atas tebing.

Maka dari itu, setelah menghabiskan makanan yang kami pesan, kami eksklusif bergegas mencari spot yang potensial. Jam dua kami sudah menemukan spot yang kami harapkan.

Tak jauh memang, tak hingga lima menit kami berjalan menuju spot dari daerah kami memarkir motor. Tebing daerah kami memancing cukup tinggi dan cukup memacu adrenalin kami.

Tak begitu luas daerah kami merangkai mata kail, kira kira hanya cukup untuk memancing empat orang.

Tetapi hal yang tidak kami inginkan terjadi, ikan keting yang kami bawa dengan baskom yang dilengkapi portable semuanya mati dan mulai membusuk.

Namun, apa boleh buat kami sudah melewati perjalanan jauh untuk hingga ke pantai gesing. Oleh sebab itu kami tetap melanjutkan memancing di pantai gesing.

Ikan belanak yang kami bawa pun kami bagi dua, satu untuk saya dan satu untuk kang anwar.

Ikan belanak episode saya, saya simpan untuk memancing di malam hari dan kali ini saya mencoba menggunakan umpan ikan keting yang sudah mati.

Berbeda dengan kang anwar yang eksklusif menggunakan ikan belanak sebagai umpan. Ikan belanak memang dikenal sangat istimewa untuk digunakan sebagai umpan mancing.

Pancing kami tancapkan pada pipa yang sudah dipasang pada lubang yang terdapat pada batuan. Pipa pipa tersebut memang sengaja dipasang untuk menancapkan joran para pemancing.

Sambil menunggu sambaran ikan, kami survey lokasi kami memancing dan berdiskusi taktik untuk mancing nanti malam.

Maklum, ini pertama kalinya kami bermalam di pantai Gesing.

Seperempat jam kemudian kami angkat umpan yang sudah kami lempar tadi. Ikan keting yang terpasang di kail masih utuh.

Saat kang anwar menggulung reel pancingnya dengan santai, tiba tiba umpanya tersambar dan reel pun berderit kencang. Nampaknya ikan yang menyambar cukup besar.

Jangkar dan tali tambang pun saya siapkan. Jangkar ku rangkai sedemikian rupa, dan tak lupa tali tambang berukuran besar ini saya ikat pada kerikil besar dan juga tubuh saya, sebagai pengaman supaya tidak tercebur ke laut.

Tak hingga seperempat jam kang anwar bisa menghajar ikan tersebut dan ikan sudah berada di permukaan air. Seperti dugaan kami, Ikan kampur dengan ukuran yang cukup besar yang menyambar umpan.

 Sekarang giliran saya untuk mengambil ikan. Saking senangnya, kami tak punya lagi rasa takut terhadap ketinggian.

Berbekal pengetahuan yang kami dapat dari youtube dan mbah google, kami bergantian mencoba mengambil ikan. Namun selalu gagal dan memakan waktu lebih dari setengah jam.

Ternyata, jangkar yang kami buat kurang tajam, dan selalu meleset tidak mau menancap pada tubuh ikan. Namun kami tidak putus asa, hingga akhirnyaada kapal nelayan yang pulang mengantar pemancing lewat di depan kami.

Mereka pun menunjukkan pertolongan untuk membantu mengambil ikan. Untuk dapat mengambil ikan tersebut, ikan harus di giring ketengah mendekati kapal, kapal tidak dapat menepi mendekati ikan sebab beresiko menabrak karang.

Dengan penuh hati hati saya mencoba memainkan joran untuk menggiring ikan berenang mendekati kapal. Saat ikan berhasil kami giring mendekati kapal, nelayan tersebut gagal mengambil ikan sebab ketika dipeggang ekornya ikan berontak dan lepas.

Untuk saja, senar tidak putus dan mata kail masih menancap dengan kuat. Ikan pun saya giring kembali mendekati kapal. Dalam kesempatan kali ini nelayan tersebut berhasil mengambil ikan kampur.

Dengan penuh semangat saya eksklusif lari menuju daerah kapal tersebut menepi. Setelah di lihat dari dekat, cukup besar ternyata. Setelah kami timbang, ikan tersebut berbobot 8,5 kg.
 
Sudah membaca membaca kisah pengalaman pertama bermalam di pantai Gesing I Begini Pengalaman Pertama Bermalam di Pantai Gesing II
ikan kampur
Tenaga kami sangat terkuras, dan sudah sore ternyata. Kami memutuskan untuk istirahat dan sholat Ashar terlebih dahulu.

Jam setengah lima kami mulai memancing kembali. Namun tak ada sambaran hingga maghrib tiba. Sebelum sholat Maghrib, umpan saya ganti dengan ikan belanak, berharap ada sambaran lagi.

Sesuai harapan, setelah sholat maghrib reel pancing saya berderit kencang. Saya berlari dan eksklusif menghentak joran. Namun terlambat, ikan terlebih dahulu berhasil masuk kedalam karang.

Kurang lebih lima menit saya berusaha mengeluarkan kan tersebut, ........................... Bersambung

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 Hobi Mancing - Blog

Tentang Mancing Ikan